Tahun 2022 sudah berhasil kita lewati setengahnya bersama-sama. Selama enam bulan tersebut, banyak sekali hal-hal yang terjadi di kehidupan ini, termasuk dunia perilisan buku Indonesia.
Mulai dari penulis kenamaan Indonesia, Tere Liye, yang kembali menduduki peringkat dengan judul terbanyak dengan karya-karyanya yang selalu ditunggu para pembaca, novel berlatarkan sejarah Indonesia yang kembali dicari-cari, sampai novel lanjutan trilogi New York dari Ilana Tan pun masih banyak diburu oleh penggemar buku dan masih bertahan menjadi buku best seller dari tahun lalu.
Selain novel-novel tersebut, tentu masih ada novel Indonesia lainnya yang menjadi best seller di pertengahan tahun ini. Penasaran? Berikut daftar 10 novel Indonesia best seller yang paling banyak diburu di Gramedia.com hingga bulan Juni tahun 2022. Baca sampai habis, siapa tahu bisa masuk ke daftar book to read kamu selanjutnya!
10. Cantik Itu Luka — Eka Kurniawan
Novel best-seller karya Eka Kurniawan ini merupakan novel pertama beliau yang diterbitkan pada tahun 2002 silam. Sampai saat ini, novel ini telah berhasil diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Jerman, Polandia, Jepang, dan masih banyak lagi.
Berlatar belakang pada masa kolonial hingga pasca kemerdekaan Indonesia, buku ini mengisahkan tentang seorang perempuan keturunan Belanda bernama Dewi Ayu yang memiliki paras sangat cantik. Namun, kecantikannya tersebut bukannya membawa sesuatu yang menguntungkan, melainkan malah membawa malapetaka dan kutukan bagi dirinya, beserta keturunannya.
Mulai dari menjadikan Dewi Ayu seorang pelacur bagi para tentara Belanda dan Jepang, kutukan itu juga membuat semua anak perempuan yang dilahirkan Dewi Ayu harus mengalami patah hati tiada henti.
Oleh karena itu, judul Cantik Itu Luka merupakan perwakilan dari berbagai cerita dari tokoh-tokoh yang ada di buku ini, di mana kecantikan tersebut justru malah menyimpan banyak luka dan kesedihan untuk mereka. Selain itu, di buku ini penulis juga menyelipkan beberapa nilai-nilai sejarah yang nyata di balik kisah fiktif tersebut, sehingga para pembaca dapat menjadikan novel ini sebagai salah satu media untuk belajar sejarah, yang berbentuk karya sastra.
9. Cerita-cerita Bahagia Hampir Seluruhnya — Norman Erikson Pasaribu
Terdiri dari sebelas kumpulan cerita-cerita pendek, buku karya Norman Erikson Pasaribu ini dalam versi bahasa Inggrisnya telah berhasil masuk ke dalam nominasi dari beberapa penghargaan bergengsi, seperti longlist International Booker Prize 2022 dan shortlist The Republic of Consciousness Prize 2022.
Buku ini sendiri berisi tentang beberapa cerita dari para karakter yang sedang berjuang untuk menjadi dirinya sendiri, namun terhalang oleh dunia heteronormatif yang ada di tengah masyarakat, yang akhirnya membuat mereka harus menerima segala konsekuensi tidak mengenakkan dari lingkungan sekitarnya.
Dengan mengambil inspirasi dari latar belakang budaya Batak dan agamanya, melalui buku ini, Norman mencoba untuk menuturkan pesan serta memberikan refleksi atas kenyataan dalam kisah serta kehidupan mereka, yang mampu memberi kesedihan, kemuraman, dan penderitaan mendalam dari para tokoh-tokohnya.
8. Kita Pergi Hari Ini — Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Dikenal sebagai seorang penulis fiksi fantasi dengan gaya menulisnya yang unik, Ziggy telah banyak meraih berbagai penghargaan atas karya-karyanya. Bahkan pre-order untuk bukunya yang berjudul Kita Pergi Hari Ini telah berhasil terjual habis selama kurun waktu kurang dari 24 jam.
Dibalik sampulnya yang manis dan menggemaskan, buku karya Ziggy ini nyatanya menghadirkan cerita yang penuh kejutan dengan nuansa yang sama sekali di luar nalar dan dugaan para pembacanya.
Buku ini mengisahkan tentang lima orang anak yang dititipkan orang tuanya pada Kucing Luar Biasa bernama Nona Gigi, yang kemudian merawat dan membawa mereka berpetualang menyusuri Kota Terapung Kucing Luar Biasa. Diperjalanan menuju kota tersebut, mereka harus melalui perjalanan yang tidak biasa, mulai dari naik Kereta Air, bertemu Kolonel Jagung, sampai bermain di Sirkus Sendu.
Lewat kisah petualangan kelima anak tersebut, Ziggy akan mengajak kita untuk menelisik kepribadian manusia dan juga interaksi kita dengan orang atau makhluk lain, yang sebenarnya merupakan kritikan dari sang penulis terhadap beberapa hal atau isu yang ada di tengah masyarakat. Salah satunya, tentang eksploitasi binatang yang marak dilakukan oleh manusia.
7. The Star and I — Ilana Tan
Buku ketiga dari kisah Trilogi New York karya Ilana Tan ini merupakan buku yang masih bertahan menempati posisi best seller dari tahun 2021 lalu. Selain itu, karena buku pertamanya yaitu Sunshine Becomes You (2012) kini sudah diadaptasi ke film layar lebar, buku ketiga dari Trilogi New York ini benar-benar ditunggu kisah kelanjutannya, apalagi rentang dari buku kedua, In A Blue Moon (2015), ke buku yang ketiga ini terpaut lima tahun penantian.